Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezki.(QS. Ali ‘Imran, 3:169)
Dari Abu Hurairah, ia berkata:
Nabi saw. bersabda: “Orang-orang yang dianggap mati syahid yaitu orang-orang yang mati karena tenggelam, wabah, penyakit perut, atau terpendam hidup-hidup karena kejatuhan bangunan”. Kemudian beliau bersabda: “Seandainya manusia mengetahui pahala Isya dan Subuh niscaya mereka mendatanginya meskipun merangkak. Dan seandainya manusia mengetahui pahala shaf pertama kemudian ia tidak mendapatkannya kecuali dengan niscaya mereka berundi.”
Mati syahid merupakan cita-cita tertinggi umat Islam. Salah satu jalan menuju mati syahid adalah berjuang di jalan Allah.
Menurut istilah, syahid artinya berperang atau berjuang di jalan Allah membela kebenaran atau mempertahankan hak dengan penuh kesabaran dan keikhlasan untuk menegakkan agama Allah.
Siapa yang berjuang membela harta miliknya, jiwanya, keluarganya, agamanya, dan meninggal dalam perjuangannya itu, maka ia meninggal fi sabilillah atau mati syahid .
“Isy kariman au mut syahidan“, hiduplah mulia atau mati syahid!. Kemuliaan hidup dan mati syahid hanya dapat digapai dengan satu jalan: berjuang di jalan Allah. (Sayid Qutb, Pejuang Islam dari Mesir)Al-Quran dan Sunnah sangat banyak dan sering sekali menggunakan kata jihad dalam makna pertempuran.
6 keistimewaan yang mati syahid yaitu: diampuni dosanya sejak mulai pertama darahnya mengucur, melihat tempatnya didalam surga, dilindungi dari adzab kubur, dan terjamin keamanannya dari malapetaka besar, merasakan kemanisan iman, dikawinkan dengan bidadari, dan diperkenankan memeberikan syafa’at bagi 70 orang kerabatnya.
Barangsiapa yang mati di jalan Alloh, mati karena penyakit tho’un, mati disebabkan penyakit di perut, orang yang tenggelam, mempertahankan hartanya maka dia syahid.
Menentukan syahid bagi seseorang, dengan menta’yin bahwa dia syahid, tidak boleh kecuali yang disaksikan oleh Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam atau umat sepakat atas kesyahidannya.
Minggu, 25 Mei 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


Tidak ada komentar:
Posting Komentar